Cerita singkat kemenangan Timnas atas Australia pada 30 Agustus 1981
Sebelum 28 Januari 2024, Timnas senior Indonesia hanya satu kali berhasil mengalahkan Australia. Berikut cerita singkat dari kemenangan tersebut.
Timnas senior mengalahkan Australia 1-0 pada Minggu sore 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya. Pertandingan ini merupakan laga terakhir Indonesia di Grup 1 Kualifikasi Piala Dunia 1982 zona Asia-Oseania.
Sebelum pertandingan Indonesia sudah pasti gagal maju ke babak berikut. Timnas mencatat hasil sekali menang, dua kal imbang, dan empat kali kalah. Australia juga sudah pasti gagal ke babak berikut, kalah bersaing dari Selandia Baru.
Dikutip dari Majalah Olympic edisi September 1981, Australia menurunkan pemain-pemain muda. Mereka disiapkan untuk tampil di FIFA World Youth Championship 1981 (sekarang Piala Dunia U20) pada Oktober 1981 di Australia.
Timnas menjadikan pertandingan sisa Kualifikasi Piala Dunia 1982 sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games Manila pada Desember 1981. Pelatih kawakan Endang Witarsa menggantikan Harry Tjong setelah skuad Garuda tiga kali kalah dan sekali seri di empat laga awal.
Sebelum melawan Australia, Timnas yang pada saat itu disebut dengan nama PSSI Utama, tampil di turnamen Jakarta Anniversary Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 13-21 Agustus 1981.
Pasukan Endang Witarsa mengalahkan Filipina 3-0, Malaysia XI 1-0 dan seri 1-1 lawan Universidad de Guadalajara (Meksiko) di fase grup. PSSI Utama kemudian kalah 0-1 dari Korea Selatan di semifinal dan 0-3 dari Universidad de Guadalajara di perebutan peringkat tiga.
Laporan pertandingan di Harian Kompas edisi 31 Agustus 1981 menyebutkan sekitar 15.000 penonton menyaksikan duel Indonesia melawan Australia di Gelora 10 November Surabaya.
Majalah Olympic menulis para pemain muda Australia terlihat kepayahan bertanding dalam cuaca panas Surabaya. Sebaliknya Indonesia memiliki beberapa peluang tetapi penyelesaian akhirnya tidak bagus.
Gol Timnas tercipta pada menit 88 melalui penyerang senior Risdianto. Gol berawal dari kerja sama dua gelandang, debutan Abdul Rachman dan pemain potensial Rully Nere. Risdianto mencetak gol melalui tembakan keras dari sudut sempit.
Pemain Indonesia: Poerwono (kiper); Simson Rumahpasal, Herry Kiswanto, Hamid Asnan, Didik Darmadi (belakang); Riono Asnan, Abdul Rachman, Rully Nere (tengah), Hadi Ismanto, Risdianto, Stevanus Sirey (Dede Sulaeman) (depan).