Timnas akhirnya menang lagi di Hanoi, tapi dibayangi hukuman akumulasi kartu
Setelah unggul cepat 2-0 rasanya banyak yang menanti Timnas segera menamatkan perlawanan tuan rumah Vietnam. Pada akhirnya gol ketiga tercipta di menit-menit akhir.
Timnas menang 3-0 atas Vietnam dalam pertandingan keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (26/3/2024) di My Dinh Stadium Hanoi. Kemenangan pertama di sana setelah terakhir kali pada Desember 2004 juga dengan skor 3-0.
Kemenangan ini mendekatkan Timnas pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia di posisi kedua dengan tujuh poin, tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen Irak dan unggul empat angka dari peringkat ketiga Vietnam. Hanya juara dan runner-up grup yang maju ke babak ketiga.
Meski menang dengan skor meyakinkan, tetap ada catatan dari penampilan Timnas. Di laga ini Timnas mendapat lima kartu kuning, yakni untuk Jay Idzes, Asnawi Mangkualam, Hokky Caraka, Witan Sulaeman, dan Ricky Kambuaya.
Asnawi Mangkualam, Hokky Caraka, dan Ricky Kambuaya melakukan tekel di wilayah yang jauh dari kotak penalti Timnas. Witan Sulaeman mendapat kartu karena dianggap mengulur waktu.
Hujan kartu kuning ini berbahaya untuk Timnas di laga-laga Kualifikasi Piala Dunia berikutnya. Witan Sulaeman akan absen di pertandingan melawan Irak pada Juni mendatang di Senayan. Sebelumnya Asnawi Mangkualam dan Sandy Walsh absen karena hukuman akumulasi kartu.
Satu kartu Kuning untuk Jay Idzes tentu membuat kita khawatir. Jangan sampai dia absen di laga penting. Kehadiran bek Venezia (Italia) ini benar-benar membuat Timnas lebih tangguh. Bukan hanya dalam bertahan.
Gol sundulan Jay Idzes memanfaatkan sepak pojok Thom Haye, yang membuat Timnas unggul 1-0 atas Vietnam, menjadi bukti kalau dia bisa mematikan dalam situasi bola mati.
Kehadiran gelandang Thom Haye dan penyerang Ragnar Oratmangoen juga membuat Timnas solid. Masalah demam yang melanda pemain-pemain Timnas menjadi terlupakan.
“Saya sangat puas dengan performa Thom Haye,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan, dikutip dari rilis tim media PSSI.
Gol kedua Timnas menunjukkan kualitas jempolan Ragnar Oratmangoen. Penyerang Fortuna Sittard (Belanda) ini mengatasi hadangan tiga pemain lawan sebelum dari sudut sempit melepas tembakan masuk melalui di antara kaki kiper Filip Nguyen.
Di babak kedua Ragnar Oratmangoen semestinya bisa mencetak gol kedua atau mencetak assist untuk Thom Haye. Sayang dia kehilangan momentum untuk menembak ke gawang dan operannya untuk Thom Haye yang berdiri bebas dipotong.
Penampilan baik ini tidak dapat dilepaskan dari atmosfer bagus di skuad Garuda. “Komunikasi di tim berjalan dengan baik. Kami banyak berkomunikasi dan banyak saling membantu. Ini jelas langkah yang bagus bagi kami untuk ke depannya,” kata Ragnar Oratmangoen.
Dalam situasi kedudukan 2-0, baik di babak pertama dan babak kedua, sebenarnya Vietnam bisa saja mendapatkan gol. Namun mereka gagal memaksimalkan peluang emas, di antaranya sundulan di depan gawang yang lebih mengarah ke Ernando Ari dan tembakan di depan gawang yang jauh ke atas.
Pelatih Shin Tae-yong pun menyebut di laga ini Timnas juga beruntung. “Vietnam tetap kuat dan kompetitif. Meskipun para pemain kami telah berusaha dan melakukan yang terbaik, saya setuju kami juga mendapat keberuntungan dalam beberapa situasi,” kata Shin Tae-yong.
Gol ketiga yang dinanti-nanti akhirnya tercipta pada menit 90+8. Ramadhan Sananta memasukkan bola pantulan dari sundulan Egy Maulana yang mengenai tiang.