Melihat dari dekat Shin Tae-yong mengawasi permainan Timnas di tepi lapangan
Ada satu keuntungan tersendiri saat Timnas Indonesia U23 bermain di Stadion Abdullah bin Khalifa Doha Qatar dan bertindak sebagai tim tamu (tandang).
Hal di atas terjadi di pertandingan Timnas U23 melawan Yordania (Fase grup), Korea Selatan (Perempat final), dan Irak (Peringkat ketiga).
Kenapa? Karena tribun media di Stadion Abdullah bin Khalifa posisinya sangat dekat dengan lapangan pertandingan, khususnya di meja terdepan, dan terletak di sisi kanan belakang bangku cadangan tim tandang.
Jadi bisa melihat dari dekat apa saja yang terjadi di bangku cadangan sepanjang pertandingan yang mungkin tidak terlihat di layar siaran langsung.
Hal yang sering menjadi pengamatan adalah gerak-gerik Shin Tae-yong mengawasi penampilan anak asuhnya di lapangan.
Saat melawan Irak (2/5/2024), Shin Tae-yong terlihat gemas ketika pemain Timnas U23 mengalirkan bola dengan laju yang kurang cepat atau arahnya kurang pas.
Ketika perrandingan babak pertama melawan Irak masih 0-0, Shin Tae-yong tampak berteriak ke Rio Fahmi setelah bek sayap kanan itu mengoper bola ke belakang.
Tidak tahu pasti pelatih asal Korea Selatan itu berteriak apa, tapi melihat pergerakan tangannya dia tampak ingin bola dialirkan ke depan.
Pada momen lain, Shin Tae-yong memento pemain ofensif untuk segera menutup pergerakan pemain bertahan Irak yang sedang membangun serangan dari bawah.
Pada Timnas di era Shin Tae-yong, searing penyerang harus rajin bergerak mengganggu dan menutup ruang bek lawan yang sedang berusaha mengoper bola ke depan.
Dari tribun media terlihat jelas kerja keras Rafael Struick mengganggu lawan sampai ke sisi lapangan.
Pada momen lain Shin Tae-yong sering memanggil asistennya seperti Nova Arianto, Yoo Jae-hoon, atau Shin Sang-gyu untuk meneruskan instruksinya kepada pemain.
Pada babak kedua waktu normal melawan Irak, Shin Tae-yong secara khusus memanggil Shin Sang-gyu yang sedang melatih pemain cadangan melakukan pemanasan di area dekat bendera sepak pojok.
Instruksi khusus diberikan kepada Nathan Tjoe-A-On. Tidak lama kemudian Komang Teguh masuk. Awalnya menduga Nathan Tjoe-A-On akan kembali bermain sebagai gelandang. Ternyata salah. Nathan Tjoe-A-On tetap di posisinya dan Komang Teguh bermain sebagai gelandang bertahan.