Apakah Shin Tae-yong dapat selama Toni Pogacnik saat melatih Timnas?
Dalam hal waktu berkarya di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan mendekati pencapaian Antun “Toni” Pogacnik, pelatih asal Kroasia yang menangani Timnas senior dari tahun 1964 sampai 1962 serta tahun 1976-1977.
PSSI pada Jumat (28/6/2024) mengumumkan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sampai Juni 2027. Shin Tae-yong mulai melatih Timnas pada awal 2020, tapi adanya pandemi Covid-19 membuat pelatih asal Korea Selatan ini baru menjalani pertandingan pertama pada Mei 2021.
Tujuan tulisan ini bukan untuk mencari kesimpulan siapa lebih hebat di antara kedua pelatih, sebab di setiap era tantangan dan lingkungannya berbeda.
Beberapa prestasi menonjol Toni Pogacnik bersama Timnas senior adalah menahan Uni Soviet 0-0 di babak perempat final Olimpiade Melbourne 1956, tapi kemudian kalah 0-4 di pertandingan ulangan, serta mengantar Maulwi Saelan dkk. menempati peringkat tiga Asian Games 1958 di Tokyo Jepang, pencapaian yang belum terulang sampai sekarang.
Toni Pogacnik juga berhasil membawa Timnas melewati hadangan China di Kualifikasi Piala Dunia 1958 pada tahun 1957. Setelah menang 2-0 di Stadion Ikada Jakarta, Timnas kalah 2-4 dalam pertandingan tandang di Beijing dan bermain imbang 0-0 dalam pertandingan play-off di Rangoon Burma (sekarang Yangon Myanmar).
Langkah Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 1958 terhenti setelah pemerintah melarang Timnas untuk bertanding melawan Israel di babak berikut karena alasan politik.
Tahun 1962, Toni Pogacnik diharapkan dapat membawa Timnas berjaya di Asian Games yang berlangsung di Jakarta. Namun, sebelum kejuaraan banyak pemain andalan yang mendapat hukuman karena masalah suap. Timnas tersingkir di fase grup.
Tahun 1976, PSSI kembali menunjuk Toni Pogacnik untuk menangani Timnas. Dia memegang tim bersama pelatih muda saat itu Sinyo Aliandoe. Targetnya, juara grup di Kualifikasi Piala Dunia 1978 pada Maret 1977.
PSSI memberikan dukungan dengan mendatangkan sejumlah klub profesional dari beberapa negara Eropa dan juga dari Brasil sebagai lawan uji coba Timnas. Namun, Timnas gagal total dalam kualifikasi yang berlangsung dengan sistem turnamen di Singapura.
Saat itu, sehari setelah pertandingan, Harian Kompas menulis Toni Pogacnik sangat terpukul setelah Timnas yang sempat unggul 1-0 akhirnya kalah 1-4 dari Hong Kong di pertandingan pertama.
Toni Pogacnik sangat cinta Indonesia. Dia bersama istrinya tinggal di Indonesia. Toni Pogacnik meninggal di Indonesia pada Mei 1978 dan dimakamkan di TPU Petamburan Jakarta.
Pada era yang berbeda, sekarang, masyarakat berharap Shin Tae-yong dapat mengantar Tim Garuda terbang tinggi di pentas sepakbola internasional. Sebelumnya Shin Tae-yong sudah membawa Timnas ke 16 besar Piala Asia 2023 dan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.