Indra Sjafri mengenai target Timnas U20, promosi pemain, Patrick Kluivert, Shin Tae-yong

Indra Sjafri dalam sesi latihan Timnas u20 di Stadion Madya Jakarta (15/1/2025). Foto: Kamustimnas

Pelatih Timnas Indonesia U20 Indra Sjafri memberikan keterangan mengenai persiapan menuju Piala Asia AFc U20 2025 dan menjawab pertanyaan-pertanyan wartawan di Stadion Madya Senayan Jakarta pada 15 Januari 2025.

Dua pemain Timnas U17 promosi mengikuti TC Timnas U20
“Saya disamping bertanggung jawab di tim nasional U20, Pak Ketum (PSSI) kan juga meminta saya untuk menjadi supervisi di tim nasional U17. Saya perlu regenerasi, setelah tim nasional U20 sekarang kita harus memiliki gambaran tim nasional U20 mendatang seperti apa.”

“Oleh sebab itu, demi kepentingan regenerasi kita berdiskusi siapa sih kira-kira pemain yang coba kita promosikan ke tim nasional U20. Dari coach Nova (Arianto, pelatih Timnas U17) ada nama Matthew Baker dan Evandra Florasta, tapi saya belum menjamin mereka akan masuk (skuad).”

“Yang jelas kita tidak melanggar regulasi karena regulasi dulu (tahun kelahiran) 2005, 2006, 2007, tapi sekarang ada 2008 dan 2009. Dulu waktu jaman saya juga Witan Sulaeman saat usia 16 sudah bermain di usia 17, 18, dan 19, dan waktu senior pun dia masih bisa bermain di (kelompok) usia bawahnya.”

Mengenai calon pemain naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens.
“Kami sudah mendaftarkan 47 pemain karena memang AFC memberi batas waktu tanggal 13 Januari. Dengan demikian Dion dan Tim tidak saya masukkan ke dalam skuad AFC U20 ini dan mudah-mudahan nanti masuk dalam skuad Piala Dunia (U20).”

Target di Piala Asia AFC U20 2025
“Target yang tercantum adalah juara Piala AFF U19 dan lolos kualifikasi Piala Asia U20. Target saya pribadi, karena ini partisipasi saya yang ketiga, mudah-mudahan Tuhan mengamini doa-doa saya, dan pada yang ketiga kali ini kita bisa lolos Piala Dunia.”

“Sebenarnya kan, hampir semua orang targetnya kan harus yang terbaik. Kalau ditanyakan ke masyarakat targetnya ya lolos ke Piala Dunia. Saya juga memiliki target itu dan punya hak dong saya memiliki target itu. Tidak salah kan?”

Foto: Kamustimnas

Bergabung bersama Iran, Uzbekistan dan Yaman di Grup C Piala Asia.
“Ya, tidak ada masalah. Mereka kan juga memikirkan kita pasti. Oleh sebab itu caranya kita persiapkan dengan baik, memilih pemain yang terbaik, dan saya kepada staf pelatih bilang supaya kita jangan ada dusta di antara kita, semua data ambil PCMA nya sudah data kesehatan, suda data fisik, mulai VO2Max, kecepatan, semua data ada, data Fall ada, data I Body ada, data psikotes ada, dan terakhir kami akan wawancara dengan pemain sejauh mana komitmen dia terhadap tim dan kami akan mencari yang terbaik.”

Pelatih baru Timnas Patrick Kluivert
“Alhamdulillah saya bertemu langsung kemarin (13/1/2025) dan saya katakan kepada coach Patrick Kluivert ‘Selamat datang’ dan kami berdiskusi. Saya melaporkan perkembangan tim nasional U20, dan saya sempat bilang, jelek-jelek begini tim ini pernah mengalahkan Argentina dan dia kaget. Dia minta video, terus kita slaing bertukar nomor, dan nanti kita akan melakukan pertemuan-pertemuan untuk dia juga mensupervisi Timnas U20, dan tim kepelatihan Timnas U20 juga akan bisa belajar banyak dari tim kepelatihan Timnas senior.”

Kemungkinan pemain Timnas U20 promosi ke Timnas senior pada FIFA Matchday Maret 2025.
“Saya pikir itu tentu kualitas, kalau kualitasnya mumpuni dan menurut Coach Patrick Kluivert nanti oke, tidak tertutup kemungkinan. Makanya kemarin, saya sepakat sekali antara senior, U23, U20 harus segaris, harus memiliki kesamaan visi, dan kita juga bicara formasi, gameplan, dan apa yang cocok.”

“Mungkin nanti sambil berjalan, saya pikir ini awal yang baik, saya bisa berdiskusi, kalau diskusi kan harus saling memberikan masukan. Bagaiamana pun coach Patrick Kluivert kan orang baru di Indonesia, dan saya bilang juga ke dia kalau saya sudah 14 tahun melatih tim nasional usia muda dari U16 sampai U24. Saya akan dukung 100 persen, apapun yang dia butuhkan informasi tentang sepakbola Indonesia.”

Pentingnya Sport Science
“Saya pikir itu tidak perlu lagi ditanyakan lagi seberapa pentingnya, karena saya masih ingat sebelum Pak BJ Habibie (Presiden RI ke-3) meninggal, ada dua hal yang beliau sampaikan ke saya. ‘Coach tidak bisa lagi kita mengelola apapun termasuk sepakbola dengan cara-cara konvensional. Ilmu pengetahuan dan teknologi.”

“Teknologi di sepakbola atau di olahraga itu sport science. Oleh karena itu, banyak staf yang membantu saya sekarang, psikolog ada dua, (ahli) nutrisi juga. Dan Alhamdulillah PSSI juga mendukung itu semua.”

“Kemarin juga Coach Patrick Kluivert kaget melihat alat-alat kita, di Medical Sport Center. Saya sendiri sudah masuk ke Kampus KNVB (Federasi sepakbola Belanda). Alat-alat kita tidak kalah dengan alat-alat yang ada di Kampus KNVB.”

Foto: Kamustimnas

Asisten pelatih Timnas senior
“Saya satu tahun terakhir fokus pada kontrak saya, sampai tahun 2027, melatih tim nasional U20. Jadi, dengan sendirinya jangan dibilang lagi saya sebagai direktur teknik.”

“Tapi walaupun posisi saya tidak di situ, karena posisi direktur teknik itu kan posisi yang perlu waktu, kemarin itu yang saya pelajari selama dua tahun (mengikuti program) di FIFA, apa sih kriteria-kriteria direktur teknik. Butuh kepemimpinan, dia paham manajemen, dia menguasai kepelatihan, dia menguasai sepakbola amatir.”

“Alhamdulillah pekerjaan itu sebenarnya saya bisa pahami, tetapi saya sudah dikontrak di tim nasional U20, saya harus bertanggungjawab dan punya kewajiban mensukseskan konrak saya sampai 2027.”

Seberapa penting posisi Direktur Teknik untuk sepakbola Indonesia?
“Sangat penting. Direktur Teknik itu hasilnya untuk 10 tahun yang akan datang, tapi kalau pelatih tim nasional sekarang, tidak ada proses-proses. Kalau proses itu kan di klub.”

“Oleh sebab itu saya dalam kesempatan ini berterimakasih sekali ada komunikasi yang bagus, kemarin Pak Ketum dengan coach Patrick Kluivert bertemu dengan pemilik klub.”

“Dalam waktu dekat, saya mengusulkan ke coach Patrick Kluivert untuk berdiskusi dengan pelatih-pelatih klub Liga 1, Liga 2, dan kalau perlu Liga 3. Karena pabrik pemain itu ada di klub.”

Filosofi Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert berbeda. Apakah Timnas U20 akan mengikuti?
“Itu yang harus kita tunggu. Dia kan baru mulai bekerja, kita tunggu dan makanya dalam konteks itu saya punya kewajiban untuk memberikan masukan, karena memang filosofi sepakbola itu yang akan memandu dia maju tidaknya sepakbola.”

“Ranking 1 sampai 20 dunia itu memiliki filosofi sepakbola sendiri. Karena menurut saya, anak Indonesia akan nyaman bermain dengan cara Indonesia. Orang Belanda akan nyaman dengan cara Belanda.”

Selama ini, kita mengatakan passing-passsing anak Indonesia jelek misalnya, tapi (Timnas U20) kok bisa menang ya melawan Argentina. Passing anak Indonesia akan jelek kalau dimainkan dengan game plan yang tidak tepat. Setuju tidak?”

“Oleh sebab itu saya bilang maksimalkan potensi yang ada, jangan mengubah potensi, karena tidak satu pun pelatih itu yang bisa menjadi tukang sulap. Dengan potensi yang ada, apalagi kita diperkuat dengan potensi dari pemain-pemain keturunan yang saya pikir sudah sangat luar biasa. Nah kombinasi keturunan dengan lokal inilah yang harus bisa sinergi, harus bahu-membahu, saling mengisi untuk bisa sukses.”

Apakah Shin Tae-yong sempat memberikan pesan khusus kepada skuad Timnas U20 sebelum tampil di Piala Asia?
“Saya makan bersama dengan ccach Shin Tae-yong di salah satu hotel. Kita banyak berdikusi mengenai pembinaan usia muda dan waktu itu juga beberapa pemain U20 yang dibawa ke AFF, ada beberapa nama yang saya sampaikan ke coach Shin Tae-yong. Hanya berkisar itu saja, tidak ada pesan khusus.”

“Walaupun tidak ada, saya dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih, dalam waktu hampir lima tahun, dan yang penuh saya mendampingi tiga tahun, dan saya sangat banyak belajar, banyak mendapat insight-insight dari dia. Tentu yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, termasuk saya, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih untuk coach Shin Tae-yong dan selamat datang coach Patrick Kluivert.”

error: Content is protected !!