Egy Maulana Vikri: Pelatih meminta kami bermain simpel
Egy Maulana Vikri tidak begitu menonjol di pertandingan Timnas melawan Vietnam (19/1/2024). Data di laman AFC menunjukkan dia tanpa tembakan dalam 67 menit penampilannya.
Namun sepakbola bukan soal jumlah tembakan atau statistik lain. Sepakbola adalah permainan tim, bagaimana seorang pemain bisa berfungsi untuk kelancaran permainan tim.
Egy Maulana memperlihatkan hal tersebut saat melawan Vietnam di Stadion Abdullah bin Khalifa. Dalam 15 menit pertama dia beberapa kali memindahkan bola dengan cepat melalui operan satu sentuhan.
Permainan Egy Maulana itu membuat serangan-serangan Timnas lancar, tidak tertunda. Beberapa operan satu sentuhannya memang gagal dijangkau rekan setim, tapi permainannya itu menimbulkan situasi bahaya bagi Vietnam.
Contohnya pada menit keempat. Egy Maulana langsung mendorong bola ke kotak penalti saat menerima operan dari Marselino Ferdinan. Sayang Rafael Struick kehilangan momen dan dalam posisi sulit sehingga tidak bisa menyelesaikan operan cepat Egy Maulana itu menjadi tembakan.
Selain itu, pada menit ketujuh, operan Egy Maulana tepat kepada Rafael Struick di dalam kotak penalti. Sayang tembakan pemain ADO Den Haag setelah membalikkan badan tidak tepat.
Empat hari setelah pertandingan melawan Vietnam, pelatih Shin Tae-yong memilih Egy Maulana sebagai pemain yang hadir di konferensi pers menjelang lawan Jepang. Pemain yang dipilih untuk konferensi pers biasanya tampil di pertandingan keesokan harinya.
Dalam konferensi pers di Main Media Centre AFC Asian Cup 2023 di Doha Qatar, Selasa (23/1/2024), Egy Maulana menjelaskan permainan efektifnya untuk tim di sekitar 15 menit awal laga kontra Vietnam.
“Ya, dari pelatih Shin, staf pelatih, dan juga dari dalam diri saya sendiri, meminta untuk bermain simpel sebagai satu tim, Kita juga harus melihat momennya, kadang harus mendribel, kadang mesti bermain satu dua sentuhan,” kata Egy Maulana.
“Bagi saya sebagai pemain, dan seluruh rekan di Timnas, apa yang kami lakukan adalah untuk tim, Kami ingin bermain seperti itu sebagai sebuah tim,” tambah pemain kelahiran Medan pada 7 Juli 2000 itu.
Pada pertandingan melawan Jepang di Al Thumama Stadium pada Rabu (24/1), Egy Maulana dkk. mesti kembali bemain simpel dan cepat dalam memindahkan bola.
“Jepang adalah salah satu tim terbaik di Piala Asia ini. Indonesia telah berkembang banyak. Sebagai pemain kami sudah siap untuk menunjukkan penampilan terbaik kami. Kami sudah tidak sabar untuk menghadapi salah satu tim terbaik di Piala Asia ini,” kata Egy Maulana.