Strategi Filipina yang membuat Timnas kesulitan
Pertandingan melawan Filipina dapat menjadi pelajaran untuk masa datang bagi Timnas Indonesia tentang bagaimana mengatasi strategi lawan.
Filipina langsung menekan sejak menit pertama. Hal tersebut membuat Timnas kesulitan. Timnas baru bisa melepas tembakan pertama pada menit 25 melalui tendangan bebas Marselino Ferdinan.
Di lapangan, pada setengah jam pertama, terlihat kalau Filipina menjadi tim lebih ingin menang. Dasarnya adalah mereka yang lebih banyak menekan dan memegang kendali permainan di awal laga.
Padahal, Timnas juga harus menang meski hasil imbang juga bisa membawa Indonesia ke semifinal, tetapi itu sangat beresiko karena tergantung hasil duel Vietnam melawan Myanmar pada saat bersamaan.
“Game plan saya? Game plan saya adalah bermain untuk menang,” kata pelatih Filipina Albert Capellas menjawab pertanyaan Kamustimnas dalam jumpa pers setelah pertandingan di Stadion Manahan Solo (21/12/2024).
“Jika sebuah tim hanya mengincar hasil imbang, kalau hasil seri saja sudah cukup, itu sangat berbahaya. Jadi, skenario itu tidak ada pada kami. Kami hanya memiliki satu pilihan, menang,” ujar pelatih asal Spanyol itu.
“Rencana permainan kami adalah berusaha merebut bola dari Indonesia. Itu yang kami inginkan. Kami tahu itu akan menyulitkan mereka. Indonesia sangat baik dalam mengoper bola dari satu lini ke lini lain, bagus dalam operan terobosan. Kami memaksa mereka agar mereka tidak nyaman,” ujar Albert Capellas.
Di sinilah jam terbang sangat penting. Pemain-pemain muda Timnas tidak bisa menjawab dan mengatasi strategi permainan Filipina itu pada babak pertama dan keadaan semakin berat setelah tinggal bermain dengan 10 pemain karena Muhammad Ferarri kartu merah.