Komentar kiper Timnas Nadeo Argawinata mengenai permainan di kompetisi internasional

Setelah timnya Borneo FC kalah 3-0 dari tuan rumah Malut United pada Senin (10/2/2025) di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, kiper Timnas Indonesia Nadeo Argawinata memberikan komentar tentang permainan di kompetisi internasional.
Selain bermain di Liga 1, pada musim 2024-2025 Borneo FC juga tampil di ASEAN Club Championship. Borneo FC gagal maju ke babak semifinal kejuaraan yang juga dikenal dengan nama Shopee Cup itu. Borneo FC hanya menempati peringkat empat dari enam peserta di Grup B.
Dalam lima pertandingan Borneo FC mencatat dua kemenangan, yakni 3-0 atas Lion City Sailors (Singapura) dan 2-1 atas Kaya Ilolo (Filipina). Hasil lain adalah tiga kekalahan, yakni 1-0 dari Kuala Lumpur City (Malaysia), 4-0 dari Buriram United (Thailand), dan 3-2 dari Cong an Hanoi (Vietnam).
Setelah pertandingan di kompetisi Liga 1 melawan Malut United, dikutip dari laman Antaranews.com, dalam konferensi pers Nadeo Argawinata berkata sebenarnya Borneo FC sudah tampil menyerang, tetapi tidak berhasil memaksimalkan peluang.

Mengutip dari statistik di laman Ligaindonesiabaru.com, Borneo FC unggul dalam beberapa aspek di statistik pertandingan. Penguasaan bola Borneo FC 61% (Malut United 39%). Jumlah umpan sukses Borneo FC 410 (Malut United 263), jumlah sepak pojok Borneo FC 12 (Malut United 3). Jumlah tembakan kedua tim imbang, sama-sama 11, tapi tembakan ke gawang oleh Borneo FC hanya 4, sementara tim tuan rumah 5.
“Masalahnya, tidak ada gol ketika kami punya peluang. Tim dengan banyak penguasaan bola akan berpeluang lebih besar untuk menang. Kebanyakan tim yang kami hadapi sejauh ini selalu lebih bertahan dengan compact, lebih menunggu untuk serangan balik. Ketika unggul, selalu mencoba menurunkan tempo permainan,” ujar Nadeo Argawinata dikutip dari Antaranews.com.
“Berbeda dengan ketika kami tampil di kompetisi internasional. Anda bisa melihat statistik, soal intensitas dan jumlah passing yang bisa kami buat di laga tersebut. Sangat berbeda selama kami bermain di Liga 1 ini,” kata kiper kelahiran Kediri itu.
“Kita semua bisa memilih, apakah mau sepakbola yang pasif, lambat, kurang intensitas, membiarkan pemain terlalu banyak berbaring di lapangan atau sepakbola yang menghukum perbuatan itu dan melindungi sepakbola dengan intensitas tinggi,” katanya menambahkan.

“Sepakbola seperti itu yang kami mau. Dengan begitu, para pendukung bisa menikmati permainan dan memberikan pengalaman yang lebih pantas kepada para pemain untuk membela tim nasional di level internasional,” ucap Nadeo Argawinata.
Meski kemasukan tiga gol dari Malut United dalam pertandingan yang disaksikan langsung oleh dua asisten pelatih Timnas, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Nadeo Argawinata optimistis dapat kembali dipanggil Timnas.
“Saya tentu sangat optimistis dengan kerja saya di lapangan. Saya selalu berusaha menunjukkan penampilan yang terbaik. Semua pemain di BRI Liga 1 pasti ingin menunjukkan penampilan terbaik di klub dan proyeksi ke Timnas yang sedang berjuang menembus Piala Dunia,” ujar Nadeo Argawinata.
“Saya juga senang bisa dilihat langsung oleh asisten pelatih Timnas. Kami juga sempat ngobrol di hotel tadi pagi. Saya rasa mereka cukup fair, yang bisa menentukan masuk atau tidaknya ke timnya ya mereka. Tugas kami sebagai pemain yaitu menunjukkan penampilan sebaik mungkin. Mereka juga pasti tidak hanya melihat dari tiga golnya, tapi penampilan secara keseluruhan,” kata kiper yang sampai 19 November 2024 sudah 24 kali membela Timnas di pertandingan resmi.