Sejarah pemain Timnas dari klub luar negeri sejak tahun 1989

Dulu memiliki pemain Timnas Indonesia yang bermain di klub luar negeri adalah hal yang langka. Sekarang, karena program naturalisasi, skuad Timnas memiliki banyak pemain abroad. Berikut sejarah singkat skuad Timnas senior dengan pemain abroad dari tahun 1989.
1989
Pelatih M. Basri mencantumkan penyerang Ricky Yacobi (Matsushita Jepang) dan bek tengah Robby Darwis (Kelantan FC Malaysia) dalam skuad Timnas untuk SEA Games Kuala Lumpur 1989. Namun Robby Darwis gagal tampil karena hukuman tiga bulan yang dijatuhkan oleh Federasi Sepakbola Malaysia akibat dari terlibat dalam keributan di sebuah pertandingan, juga berlaku untuk pertandingan internasional. Timnas meraih medali perunggu SEA Games.
1995
Pelatih Timnas Romano Matte memanggil Kurniawan Dwi Yulianto (FC Luzern Swiss) untuk SEA Games Chiang Mai 1995. Kurniawan Dwi Yulianto mencetak hattrick saat Timnas menang 10-0 atas Kamboja, tetapi Indonesia gagal ke semifinal.
1996
Berstatus sebagai kiper keempat di Sampdoria (Italia), Kurnia Sandy menjadi pilihan pertama Timnas di Piala Asia AFC 1996 di UEA. Namun dia mengalami cedera berat di pertandingan pertama. Timnas menempati posisi juru kunci grup.
2000
Ada dua pemain klub luar negeri di skuad Timnas untuk Piala Asia AFC 2000 di Lebanon, yakni Rochy Putiray (Instant-Dict Hong Kong) dan Bambang Pamungkas (EHC Norad Balanda). Timnas menempati posisi juru kunci di grup. Rochy Putiray bermain tiga kali, sementara Bambang Pamungkas satu kali.
2004
Setelah bersama Kitchee (Hong Kong) menjebol gawang AC Milan di pertandingan persahabatan, Rochy Putiray dipanggil Ivan Kolev untuk Piala Asia AFC 2004 di China. Rochy Putiray bermain dua kali. Timnas menempati peringkat tiga di grup.
2012
Di tengah kisruh sepak bola nasional, Timnas tampil di Piala AFF. Skuad Garuda diperkuet tiga pemain yang bermain di klub anggota divisi bawah di Belanda, yakni gelandang Raphael Maitimo (VV Capelle), gelandang Tonnie Cussel (GVVV), dan penyerang Jhon van Beukering (Presikhaaf). Timnas gagal ke semifinal.
2013
Pelatih caretaker Rahmad Darmawan memanggil Irfan Bachdim (Chonburi Thailand) untuk pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi di Senayan pada 23 Maret 2013. Irfan Bachdim menjadi pemain pengganti dalam laga yang berakhir 1-2 untuk Arab Saudi.
Pelatih Jacksen F. Tiago memanggil Stefano Lilipaly (Almere City Belanda) untuk pertandingan persahabatan melawan Filipina di Stadion Manahan Surakarta pada 14 Agustus 2013. Dalam laga debutnya Stefano Lilipaly mencetak satu assist. Timnas menang 2-0.
2014
Sergio van Dijk yang bermain di Suphanburi (Thailand) termasuk yang dipilih Alfred Riedl untuk skuad Timnas di Piala AFF 2014. Dalam dua penampilan di fase grup, Sergio van Dijk gagal mencetak gol. Timnas gagal ke semifinal.
2016
Ada tiga pemain abroad di skuad Piala AFF 2016. Mereka adalah Stefano Lilipaly (Telstar Belanda), Andik Vermansah (Selangor Malaysia), dan Dedi Kusnandar (Sabah Malaysia). Kehadiran mereka penting karena saat itu pelatih Alfred Riedl hanya dapat memilih dua pemain dari satu klub Liga Indonesia yang sedang berputar. Timnas menjadi runner-up.
2018
Pelatih Bima Sakti memanggil Evan DImas (Selangor Malaysia) dan Andik Vermansah (Kedah Malaysia) untuk Piala AFF 2018. Timnas gagal maju ke babak semifinal.
2019
Pelatih Simon McMenemy memanggil dan memainkan bek Yanto Basna (Sukhothai Thailand) di pertandingan persahabatan melawan Myanmar pada Maret 2019. Timnas menang 2-0 di laga ini.
Menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia di Senayan pada September 2019, Simon McMenemy memanggil Saddil Ramdani (Pahang Malaysia) untuk menggantikan Greg Nwokolo yang cedera. Di skuad juga ada Victor Igbonefo (PTT Rayong Thailand), tapi hanya Saddil Ramdani yang bermain. Saddil Ramdani mencetak satu assist, tapi Timnas kalah 2-3 dari Malaysia.
Saddil Ramdani (Pahang) juga tampil di pertandingan berikutnya Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022, melawan Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
2021
Era Timnas memiliki banyak pemain abroad dimulai. Pada Mei 2021, Shin Tae-yong memanggil enam pemain yang bermain di luar negeri untuk pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang dimainkan secara terpusat di Dubai UEA. Mereka adalah Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners Korea Selatan), Ryuji Utomo (Penang FC Malaysia), Elkan Baggott (Kings Lynn Town Inggris), Syahrian Abimanyu (Newcastle Jets Australia), Witan Sulaeman (Radnik Surdulica Serbia), dan Egy Maulana (Lechia Gdansk Polandia).
2022
Enam pemain klub luar negeri masuk skuad Timnas di Piala AFF 2022. Mereka adalah Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim Malaysia), Saddil Ramdani (Sabah Malaysia), Witan Sulaeman (AS Trencin Serbia), Egy Maulana (Zlavte Moravce Serbia), Pratama Arhan (Tokyo verdy Jepang), dan Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners Korsel). Sebelumnya Shin Tae-yong juga memanggil Sandy Walsh (KV Mechelen Belgia) untuk mengikuti TC di Bali.
2023-2025
Jumlah pemain abroad di Timnas terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya pemain yang dinaturalisasi. Mereka adalah Ivar Jenner (Jong Utrecht), Rafael Struick (ADO Den Haag), Shayne Pattynama (Viking), Justin Hubner (Wolves U21), Jay Idzes (Venezia), Ragnar Oratmangoen (Fortuna Sittard), Thom Haye (Heerenveen), Nathan Tjoe-A-On (Heerenveen), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Maarten Paes (FC Dallas), Mees Hilgers (FC Twente), Eliano Reijnders (PEC Zwolle), dan Kevin Diks (FC Copenhagen)