Timnas Indonesia Harus Beradaptasi dengan Aturan Ketat di Piala AFF 2020
Timnas Indonesia harus mampu beradaptasi dengan aturan-aturan ketat yang berlaku selama Piala AFF 2020 di Singapura pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022.
Tuan rumah Singapura sangat ketat menjalankan protokol kesehatan karena masih dalam pandemi Covid-19.
Media Vietnam, Thanh Nien melaporkan bahwa setiap tim tidak boleh meninggalkan hotel tempat tinggal selama di Singapura, kecuali untuk latihan di stadion yang tertutup untuk umum dan untuk pertandingan.
Selama di hotel, setiap anggota tim mesti makan di kamar masing-masing. Hotel tidak memberikan layanan prasmanan. Pihak hotel menyajikan makanan dalam bentuk boks-boks dan akan mengirim ke kamar.
Padahal makan bersama menjadi salah satu bentuk untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan tim.
Namun, media Thethao 247 menyebut federasi sepak bola Vietnam (VFF) berhasil melobi panitia sehingga tim Vietnam bisa makan bersama di ruang khusus.
VFF juga berhasil melobi panitia sehingga tim Vietnam memiliki tempat latihan sendiri, yakni di markas klub Hougang United.
Sementara delapan tim lain, termasuk Timnas Indonesia, harus berbagi tempat latihan di empat lapangan yang disediakan oleh panitia.
Panitia juga menutup semua gym dan kolam renang yang ada di hotel-hotel tempat peserta Piala AFF tinggal. Padahal, gym dan kolam renang penting untuk latihan pemulihan dan menjaga kondisi pemain.
VFF melakukan siasat dengan membeli kolam renang portable untuk dibawa ke Singapura. Pelatih Park Hang-seo juga meminta VFF untuk menyewa beberapa sepeda statis.
Tim pelatih Timnas Indonesia harus menyiasati penutupan gym dan kolam renang untuk tetap menjaga kebugaran Evan Dimas dkk.
Selama berada di Singapura, setiap tim juga mesti menjalani tes PCR setiap tiga hari. Sementara saat hari pertandingan anggota skuad melakukan tes rapid antigen.
Sistem bubble di Piala AFF bakal sangat ketat. Pemain mesti bisa mengatasi rasa bosan berada di kamar hotel.